Hai guys, pada blog kali ini saya ingin
membagi dan menceritakan lika liku dalam
membuat perencanaan untuk impian saya. Saat ini saya mahasiswa di Politeknik
Negeri Media Kreatif, tingkat 1. Akan tetapi, ditingkat
1 saya sudah
harus mampu membuat
perencanaan untuk masa depan saya. Membuat sebuah rencana itu tidak sulit,
namun dalam menjalani rencana tersebut itulah yang sulit. Jika hanya membuat
perencanaan namun tidak dijalani atau tidak ada suatu usaha, maka perencanaan tersebut tidak ada artinya. Dalam
membuat perencanaan kita harus mengetahui dari kelebihan,
kekurangan, keunggulan, dan peluang yang ada dalam diri kita.
Merancang sebuah impian, saya perlu
membuat mapping mengenai analisis SWOT,
pengetahuan, sikap, dan praktik. Namun apa yang sudah saya tulis harus
benar-benar saya jalankan dalam hidup saya. Awalnya saya memiliki impian sebagai seorang akuntansi. Seketika impian itu berubah,
hingga saya ingin menjadi seorang layouter,
wirausahawan dan menjadi seorang jurnalis. Impian menjadi seorang wirausaha salah satu minat saya yang sangat besar.
Karena lulus dari Polimedia, saya ingin membuka usaha kafe yang dilengkapi
perpustakaan terlebih dulu. Setelah itu, barulah
saya mewujudkan cita-cita yang lain.
Dalam manajemen cita-cita, saya
membuat analisis SWOT, yaitu:
·
Kekuatan
1.
Suka
Traveling
2.
Bertanggung jawab
3.
Mampu
mengembangkan kreativitas dan inovasi
4.
Memiliki
rasa ingin tahu lebih
5.
Menguasai
matematika dan pembukuan akuntansi
·
Kekurang
1.
Tidak
bisa berbahasa Inggris
2.
Tidak
memiliki modal
3.
Keras
kepala
4.
Kurang
mampu dalam menulis Jurnalistik
5.
Kurang
mampu dalam mengoperasikan software adobe
·
Peluang
1.
Belum
banyak tempat kafe yang memberikan fasilitas perpustakaan
2.
Dapat
memanfaatkan pemasaran secara online
3.
Dapat
bekerja di Redaksi Kriminal
·
Ancaman
1.
Banyak
pesaing yang mengikuti konsep
2.
Banyak
Layouter dan Jurnalistik yang sudah
berpengalaman
3.
Adanya
berupa kafe baru yang mengambil desain saya
Dalam analisis SWOT di atas, kini
saya telah mengalami peningkatan. Karena hasil dari sikap yang saya ambil,
yaitu menyediakan waktu untuk berlatih dalam mendesain dan meneyediakan waktu
untuk membaca.
Buku-buku yang telah dibaca, yaitu Tori dan Praktik Jurnalistik, Caption
Ragam
Bahasa Jurnalistik, Layout Dasar dan
Penerapannya, dan Kamus Bisnis dan Kewirausahaa. Begitu pula dari manajemen cita-cita yang saya tulis
menjadi pegangan saya dalam mewujudkannya. Hasil mapping tersebut saya buat menjadi poster dan saya pajang di tembok
kamar saya. Fungsinya untuk mengingatkan saya, bahwa saya memiliki manajemen
cita-cita yang harus saya wujudkan. Pada blog-blog sebelumnya saya juga telah memposting resensi buku-buku
mengenai cita-cita saya. Inilah salah satu dari kunci kesuksesan yang saya
miliki.
Semoga postingan saya kali ini mampu
membantu kalian dalam mewujudkan cita-cita. Bahkan menjadi salah satu contoh
dalam merencanakan impian, namun harus dibarengi dengan usaha dalam diri.
Semoga para pembaca tidak bosan dengan postingan saya.
Keren, manajemen cita2nya pakai dikasih lampu2 gitu. He..he.., lanjutkan dan tetap semangat ya Rahmi. Kunjungi web sy jg di www.alfamedia.id (Pak Bayu Dwi Nurwicaksono)
ReplyDelete